Malamnya Surabaya
Bagai senja yang selalu tak pernah keberatan tuk melepas hari. Membiarkan hari pergi tanpa perlu merengek jangan. Bagiya kepergian adalah hal yang seharusnya terjadi. Lagi pula, yang tlah memilih tuk pergi, pasti tidak akan merubah pikirannya tuk menetap. Senja dan petang seakan perlahan-lahan berganti, dan membuat suasana Surabaya sedikit berubah. Lampu warna-warni mulai menghiasi setiap sudut surabaya. Tempat makan kaki lima mulai menggelar lapaknya. Beberapa orang mulai kembali ke tempat peraduannya. Aku selalu jatuh cinta dengan malamnya Surabaya. Hanya di kota inilah aku bisa menikmati malam yang tak pernah kulakukan di sini, di Bandung. Aku selalu rindu berbagi kesedihan dengan malam Surabaya. Seakan malamnya Surabaya selalu tau bagaimana menepuk dan mengelus pundakku perlahan dan membisikkanku untuk melupakan segala penat. Jalanan Surabaya di malam hari, selalu berhasil menjadi pelipur lara. Aku rindu, malamnya Surabaya. Danau Unesa, Surabaya
